LISTRIK PADAM…
BERGILIR???
Akhir-akhir ini pemadaman listrik kembali terjadi lebih khususnya untuk wilayah Banjarmasin dan sekitarnya. Rencananya pemadaman listrik ini sendiri akan dilaksanakan secara bergilir. Misalnya saja dua kali sekali atau pun paling minim satu kali sehari. Namun, yang menjadi bahan pertanyaan, mengapa akhir-akhir ini pemadaman listrik justru terjadi setiap hari??? Bahkan bisa dikatakan dua kali sehari. Kebijakan yang bagaimanakah yang ditetapkan Negara saat ini??? Sampai-sampai bukannya membuat rakyat menjadi tertolong, namun semua kebijakan ini justru malah membuat rakyat menderita dan memberikan dampak yang negatif bagi rakyat.
Padahal peran Negara itu sendiri sebenarnya adalah menjadi penanggung jawab atas pemenuhan kebutuhan-kebutuhan rakyatnya seperti listrik ini sendiri. Namun faktanya, semua yang seharusnya dikelola oleh Negara untuk pemenuhan kebutuhan rakyatnya justru malah diberikan kepada pihak swasta untuk mengelolanya. Ya, jadinya seperti sekarang ini. Semua perusahaan-perusahaan milik Negara yang mengelola hajat hidup orang banyak justru telah di Cap menjadi milik swasta. Dan bahkan rencananya akan diprivatisasi. Sehingga PLN sendiri harus membeli listrik dari swasta dengan harga yang lebih mahal dan harus menjualnya kepada rakyat dengan harga yang lebih mahal pula. Makanya, ketika kita ingin memilikinya, kita harus mengeluarkan uang dalam jumlah yang besar. Padahal, semua itu tidak memberikan solusi untuk memperbaiki perekonomian Indonesia yang dikatakan terpuruk.
Hal ini semakin jelas menampakan sistem kapitalis yang tujuannya hanya untuk mengeruk keuntungan. Dimana visi kapitalis menyatakan pemerintah hanya menjadi regulator dari pasar bebas sebagaimana dianjurkan oleh Adam Smith. Jika kelistrikan dipaksakan mengikuti pasar bebas maka akan kembali ke zaman Aniem, Ogem, dan Gebeo. Dimana hanya orang yang mampu saja yang akan bisa menikmati listrik. Sementara rakyat banyak akan kembali ke zaman penjajahan.
Oleh karena itu, harus dipahami bahwa PLN ini merupakan salah satu contoh bagaimana kapitalisme global bekerja dan bagaimana dalam setiap langkah-langkahnya selalu ditopang oleh para komprador yang tidak lain adalah orang Indonesia juga. Kapitalisme global akan terus bekerja hingga seluruh kekayaan negeri ini dikuasai.
Jadi sebenarnya, hanya Negara lah yang berhak mengelola sumber daya energi yang dilakukan untuk kesejahteraan rakyat. Sehingga menyerahkan kepada swasta apalagi swasta asing, jelas bertentangan dengan syari’ah. Dan dalam pandangan syari’ah (listrik, gas, batu bara) merupakan milik rakyat, sesuai dengan sabda Rasulullah saw, yang berbunyi:
“Kaum muslimin berserikat dalam tiga perkara: Padang Rumput, Air, dan Api.” (HR Abu Dawud dan Ahmad)
Dengan kesadaran itu, semestinya kita secara konsisten menolak segala bentuk liberalisme, kapitalisme, dan sekularisme.
Minggu, 27 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
emang bener, negeri ini dah rusak dengan sistem yang neokapitalis, dan cuma satu solusi tegakkan ideologi islam dg daulah khilafah
punten tlg kunjugi blog saya http//:yuhono.wordpress.com
Posting Komentar