Antara Ilmu dan Amal
Coba bayangkan seandainya kamu penasaran pengen bisa mengerjakan yang namanya sholat tahjud. Kamu ga akan benar melakukannya kalo belum tau ilmunya. Makanya, kamu harus tau dulu gimana cara sholat tahjud, berapa rakaatnya, kapan waktunya, apa yang dibaca dan lain-lain. Ga lucu kan kalo tiba-tiba aja kamu ngaku sudah sholat tahjud jam 1 siang.
Intinya semua amalan (perbuatan) kita akan diterima oleh Allah kalo memenuhi syarat amal yang benar. Sebagai hamba Allah yang terbatas kita ga akan bisa berbuat sesuai dengan perintah dan larangan Allah kalo ga tau serta pham tentang perintah dan larangan Allah tersebut. Jadi, mengkaji Islam atau nuntut ilmu adalah perkara yang sangat diperlukan untuk mengantarkan pada kesempurnaan amal.
Jadi, sudah sangat jelas bahwa ilmu itu syarat bagi amal supaya amal benar sesuai dengan perintah Allah. Terlepas apakah amal itu dalam bentuk ibadah mahdhah kepada Allah atau ibadah ghairu mahdhah yang menyangkut hubungan manusia dengan sesamanya. Sebaliknya, amal adalah bentuk pengaplikasian ilmu. Jadi, tanpa ilmu, amal tidaklah dapat dilaksanakan dengan benar. Dan tanpa amal, ilmu menjadi tidak ada gunanya. Bahkan, sampai-sampai ada ungkapan :
Tanpa ilmu, beku
Tanpa amal, kaku
Tanpa ilmu dan amal bagai mayat terbujur di atas bangku beku dan kaku.
Minggu, 27 Juli 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar